Kamis, 26 Mei 2016

strategi pembalajaran

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Mengajar adalah suatu pekerjaan profesional,yang menuntut kemampuan yang kompleks untuk dapat melakukannya .Sebagai halnya pekerjaan profesional yang lain, pekerjaan seorang guru menuntut keahlian tersendiri  tidak sehingga setiap orang mampu melakukan pekerjaan tersebut sebagaimana mestinya
Kompetensi pedagogis berkenaan dengan kemampuan mengelola pembelajaran dalam rangka mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki oleh peserta didik .salah satu kemempuan yang di tuntut dari kompetensi ninadalah kemampuan melaksanakan pembelajaran yang  mendidik.
Keterampilan dasar mengajar merupakn satu keterampilam yang menuntut latihan yang terprogram untuk dapat menguasainya. Penguasaan terhadap keterampilan ini memungkinkan guru mampu mengelola kegiatan pembelajaran secara efektif.

B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaiman cara menguasai keterampilan bertanya?
2.      Bagaimana cara menguasai ketermpilan memberi penguatan?
3.      Bagaimana cara mengadakan variasi dalam mengajar?
4.      Bagaimana cara Menjelaskan dengan baik saat mengajar?
5.      Bagaimana cara membuka dan Menutup Pelajaran?
6.      Bagaiman cara membimbing diskusi kelompok kecil?
7.      Bagaimana cara mengelola kelas dengan baik?
8.      Bagaiman cara mengajar kelompokkecil dan perorangan?

C.    Tujuan
Tujuan di tulisnya makallah ini adalah agar kiat dapat mengetahui ketermpilan dasar apa sajakah yang harus di miliki oleh seorang guru agar bisa mengajar dengan baik dan benar.supaya siswa dapt menyerap pelajaran yang di ajarakan oleh guru dengan baik .



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Keterampilan Bertanya
1.      Rasional
Pada umumnya tujuan kegiatan bertanya adalah untuk memperoleh informasi.namun, kegiatan bertanya yang dilakukan oleh guru tidak hanya bertujuan untuk memperolah informasi ,tetapi juga meningkatkan terjadinya  interaksi antara guru dan siswa  serta antara siswa dan siswa.
Guru perlu menguasai keterampilan bertanya karena:
a.       Guru cenderung mendominasi kelas dengan ceramah
b.      Siswa belum terbiasa mengajukan pertanyaan
c.       Siswa harus di libatkan secara mental-intelektual secara maksimal
d.      Adanya anggapan bahwa  pertanyaan hanya berfungsi untuk menguji pemahaman siswa

2.      Definisi dan fungsi Petanyaan
G.A. Brown dan R. Edmondson (1984)Mendefinisikan pertanyaan sebagai”segala pernyataan yang menginginkan tindakan verbal (lisan)”.Pertanyaan tidak selalu dalam bentuk kalimat tanya,tetapi dapat juga dalam bentuk kalimat perintah atau kalimat pertanyaan.petanyaan mempunyai fungsi antara lain:
a.       Mendorong siswa untuk berfikir
b.      Meningkatkan keterlinatan siswa
c.       Merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan
d.      Mendiagnosis kelemahan Siswa  
e.       Memusatkan perhatian siswa pada satu masalah
f.        Membantu siswa mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang  baik
3.      Komponen-komponen Ketermpilan Bertanya
Pada dasarnay keterampilan beranya di bagi menjadi dua yaitu:keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjut,
a.       Komponen  keterampilan bertanya dasar
1)      Penggunaan pertanyaan  secara jelas dan singkat
2)      Pemberian acuan
3)      Pemindahan giliran
4)      Penyebaran
5)      Pemberian waktu berfikir
6)      Pemberian tuntutan

b.      Koponen keterampila bertanya lanjut
1)      Pengubahan tuntutan kognitif dalam menjawab pertanyaan
2)      Pengaturan urutan pertanyaan
3)      Penggunaan pertanyaan pelacak
4)      Peningktan terjadinya interaksi

4.      Prinsip Penggunaan
Dalam menerapkan keterampilan  bertanya dan lanjut ,guru peelu memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
a.       Kehangatan dan keantusiasan
b.      Menghindari kebiasaan mengulang pertanyaan sendiri ,menjawab pertanyaan sendiri,mengajukan pertanyaan yang mengundang jawaban serempak,mengulangi jawaban siswa,mengajukan pertanyaan ganda,dan menunjuk siswa sebelum mengajukan pertanyaan.
c.       Waktu berfikir yang di berikan untuk pertanyaan tingkat lanjut lebih banyak  dari yang di berikan  untuk pertanyaan yang dasr.
d.      Pertanyaan pokok harus disusun terlebih dahulu,kemudian di nilai  sesudah selasai mengajar.

B.     Keterampilan Memberi Penguatan
1.      Pengertian dan Tujuan
Penguatan adalah respons yang diberikan terhadap perilaku atau perbuatan yang dianggap baik, yang dapat membuat terulangnya atau meningkatnya perilaku atau perbuatan yang dianggap baik tersebut.
Dalam kegiatan pembelajaran, penguatan mempunyai peran penting dalam meningkatkan keefektifan kegiatan pembelajaran. Pujian atau respons positif guru terharap perilaku perbuatan siswa positif akan membuat siswa merasa senang karena dianggap mempunyai kemampuan. Oleh karena itu, guru perlu melatih diri sehingga terampil dan terbiasa memberikan penguatan.
Dalam kaitan dengan kegiatan pembelajaran, tujuan memberi penguatan adalah untuk :
a.       Meningkatkan perhatian siswa;
b.      Membangkitkan dan memelihara motivasi siswa;
c.       Memudahkan siswa belajar;
d.      Mengontrol dan memodifikasi tingkah laku siswa serta mendorong munculnya perilaku yang positif;
e.       Menumbuhkan rasa percaya diri pada diri siswa;
f.       Memelihara iklim kelas yang kondusif;

2.      Komponen-komponen Ketrampilan Memberi Penguatan
Penguatan pada dasarnya dapat diberikan dalam dua jenis yaitu
a.       Penguatan Verbal
Penguatan verbal merupakan penguatan yang paling mudah digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yang dapat diberikan dalam bentuk komentar, pujian, dukungan, pengakuan atau dorongan yang diharapkan dapat meningkakan tingkah laku dan penampilan siswa.
b.              Penguatan Nonverbal
Penguatan nonverbal dapat ditunjukkan dengan berbagai  cara sebagai berikut.
1.      Mimik dan gerakan badan
Mimic dan gerakan badan seperti senyuman, anggukan, tepukan tangan atau acungan ibu jari dapat mengomunikasikan kepuasan guru terhadap respons siswa, yang tentu saja merupakan penguatan yang sangat berarti bagi siswa. Mimic dan gerakan badan dapat dipakai bersam-sama dengan penguatan verbal.
2.    Gerak mendekati
Gerak mendekati dapat ditunjukkan guru dengan cara melangkah mendekati siswa, berdiri di samping siswa atau kelompok siswa, bahkan salam situasi tertentu duduk bersama siswa atau kelompok siswa. Tujuan gerak mendekati adalah memberikan perhatian, menunjukkan rasa senang akan pekerjaan siswa, bahkan juga memberikan rasa aman kepada siswa.
3.        Sentuhan
Sentuhan seeperti menepuk-nepuk bahu atau pundak siswa, menjabat tangan siswa atau mengangkat tangan siswa yang menang jika dilakukan dengan tepat, dapat merupakan penguatan yang efektif bagi siswa. Namun, jenis penguatan ini harus dipergunakan dengan penuh kehati-hatian dengan memperhatikan umur, jenis kelamin, serta latar belakang budaya siswa.

4.    Kegiatan yang menyenangkan
Pada dasarnya, siswa akan menjadi senang jika diberikan kesempatan untuk mengerjakan sesuatu yang menjadi kegemarannya atau sesuatu yang memungkinkan dia berprestasi. Oleh karena itu, kegiatan yang disenangi siswa dapat digunakan sebagi penguatan.

5.      Pemberian simbol atau benda
Simbol dapat berupa tanda cek (V), komentar tertulis pada buku siswa, berbagai tanda dengan warna tertentu. Sementara itu, benda yang digunakan penguatan adalah benda-benda kecil yang harganya tidak terlalu mahal, tetapi berarti bagi siswa.
Pemberian penguatan dengan menggunakan symbol atau benda hendaknya tidak terlalu sering dilakukan agar “makna”nya tidak hilang atau agar siswa tidak memandangnya sebagai satu target dari penampilannya.
c.                        Penguatan Tak Penuh
Sesuai dengan namanya,  penguatan tak penuh diberikan untuk jawaban/respons siswa yang hanya sebagian benar, sedangkan bagian lainnya masih perlu diperbaiki.
3.      Prinsip Penggunaan
Agar penguatan yang diberikan guru dapat berfungsi secara efektif, guru hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip pemberian penguatan sebagai berikut.
a)      Kehangatan dan Keantusiasan
Kehangatan dan keantusiasan dapat ditunjukkan dengan berbagai cara, misalnya dengan muka/wajah berseri disertai senyuman, suara yang riang penuh perhatian atau sikap yang memberi kesan bahwa penguatan yang diberikan memang sungguh-sungguh.


b)      Kebermaknaan
Penguatan yang diberikan guru haruslah bermakna bagi siswa. Artinya, siswa memang merasa terdorong untuk meningkatkan penampilannya.
c)      Menghindari Penggunaan Respons Negatif
Respons negatif, seperti kata-kata kasar, cercaan, hukuman atau ejekan dari guru merupakan senjata ampuh yang dapat menghancurkan iklim kelas yang kondusif dan kepribadian siswa sendiri.
Di samping ketiga prinsip tersebut diatas, dalam memberikan penguatan, guru hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1)      Sasaran penguatan
Sasaran penguatan yang diberikan oleh guru harus jelas. Misalnya, memberikan penguatan kepada siswa tertentu.
2)      Penguatan harus diberikan dengan segera
Agar dampak positif yang diharapkan tidak menurun bahkan hilang, penguatan haruslah diberikan segera setelah siswa menunjukkan respons yang diharapkan.
3)      Variasi dalam penggunaan
Pemberian penguatan haruslah dilakukan dengan variasi yang kaya sehingga dampaknya cukup tinggi bagi siswa yang menerimanya.
C.    Keterampilan  Mengadakan Variasi
1.      Pengertian dan Tujuan
Variasai adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton

Tujuan  variasu dalam kagiatan pembelajaran
a.       Menghilangkan kebosanansiswa dalam belajar
b.      Meningkatkan motivai siswa dalam mempelajari sesuatu
c.       Mengembangkan keinginan siswa untuk mengetahui dan menyelidiki hal-hal baru
d.      Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam
e.       Meningkatkan kadar keaktifan /keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran
2.    Komponen –komponen keterampilan mengadakan variasi
Variasi dalam kegiatan pembelajaran dibagi menjadi 3 kelompok
a.       Variasi dalam gaya mengajar
·         Variasu suara
1.      Dari besar ke kecil
2.      Dari tinggi ke rendah
3.      Dari cepat ke lambat
4.      Dari nada sedih ke nada gembira
5.      Dengan memberi tekanan tertentu melalui suara lambat-lambat
·         Pemusatan perhatian
·         Kesenyapan
·         Mengadakan kontak pandang
·         Gerakan badan dan mimik
·         Perubahan dalam posisi guru
b.      Variasi pola interaksi dan kegiatan
1.          Kegiatan klasikal
·         Mendengarkan informasi dan tanya jawab/diskusi klasikal
·         Demonstrasi oleh guru atau siswa tentangsatu ketrampilan tau percobaan
·         Menyaksikan tayangan filmvideo atau permainan peran yang kemudian diikuti oleh diskusi atau tugas-tugas lain
2.Kegiatan kelompok kecil
·         Mendiskusikan pemecahan suatu masalah
·         Menyelesaikan suatu proyek
·         Melakukan suatu percobaan /observasi
·         Melakukan latihan suatu keterampilan
3.          Kegiatan berpasangan
·         Merundingkan jawaban yang pertanyaan yang diajukan secara klasikal
·         Latihan menggunakan alat tertentu
4.          Kegiatan perorangan
·         Membaca atau menelaaah suatu materi
·         Mengerjakan tugas-tugas kuliah
·         Melakukan observasi
·         Melakukan percobaan
c. Variasi penggunaan alat bantu
·         Variasa alat bantu pembelajaran yang dapat dilihat contoh:gambar,grafik,diagram,paapan dsb
·         Variasi alat bantu pembelajaran yang dapat  di dengar contonya:rekaman dan pidato
·         Variasi alat bantu pembelajaran yang dapat di raba dan di manipulasikan contoh:biji-bijian ,model,binatang dsb,
3.Prinsip penggunaan
Prinsip penggunaan variasi
v  Vaariasi berdasarkan kesesuaian
v  Variasi berdasarkan kewajaran
v  Variasi dari kelancaran dan kesinambungan
v  Variasi berdasarkan perencanaan bagi alat bahan yang memerlukan  penataan khusus

D.    Keterampilan Menjelaskan
1.      Pengertian dan Tujuan
Ketrampilan menjelaskan sangat penting bagi guru karena sebagian besar percakapan guru yang mempunyai pengaruh terhadap pemahaman siswa adalah berupa penjelasan.penguasaan keterampilan menjelaskan yang di demonstrasikan guru akan memungkinkan siswa memiliki pemahaman yang mantap  tentang masalah yang di jelaskna ,serta meningkatkan keterlibatan siswa  dalam kegiatan pembelajaran.

2.    Komponen keterampilan menjelaskan

Komponen keterampilan menjelaskan di bagi menjadi 2 yaitu:
a.         Merencanakan penjelasan materi yng mencakup
·         Menganalisis masalah
·         Menentukan hubunagan
·         Menggunakan hukum, rumus, dan generalisasi yang sesuai
b.         Menyajikan penjelasan yang mencakup
·         Kejelasan, yaitu  ketrampilan yang erat kaitannya  denagn penggunaan bahasa lisan
·         Penggunaan  contoh dan ilustrasi ,yang dapat di lakukan dengan  pendekatan deduktif
·         Pemberian tekanan yang dapat dilakukan dengan  berbagai variasi gaya  mengajar dan membuat struktur sajian
·         Balikan, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi  tantang tingkat pemahaman siswa ,baik melalui pertanyaanmaupun melalui tugas.
3.Prinsip penggunaan
            Dalam memberikan penjelasan guru perlu memperhatiakn hal-hal berikut:
v Memprhatikan kaitan antara yang menjelaskan ,yng mendengarkan dan bahan yang di jelaskan
v Penjelasan dapat di berikan pada awal,tengah dan akhir pelajaran,tergantung dari munculnya kebutuhan akan penjelasan
v Penjelasan yang di berikan harus bermakna dan sesuia dengan tujuan pelajaran
v Penjelasan dapat disajikan sesuai dengan rencana guru atau bila kebutuhan akan suatu penjelasan muncul dari siswa,misalanya siswa mengajukan suatupertanyaan yang memerlukan penjelasan.

E.     Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
1.    Pengertian dan Tujuan
Kegiatan membuka dan menutup pelajaranterjadi beberapa kaliselama kegiatan belajar berlangsung,yaitupada awal dan akhir setiap penggal kegiatan.bukan pada awal dan akhir pelajaran.
Skema membuka dan menutup pelajaran dalan pembelajaran


W
A
K
T
U

P
E
M
B
E
L
A
J
A
R
A
N


 
 


Membuka Pelajaran

Pembahasan Materi

Menutup Pelajaran

 


Membuka Pelajaran

Pembahasan Materi 2

Menutup Pelajaran

 


Membuka Pelajaran

Pembahasan Materi 3

Menutup Pelajaran


5.      Komponen Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
a.       Membuka Pelajaran
·         Menarik perhatian, yang dapat dilakukan dengan:
Ø Memvariasikan gaya mengajar guru;
Ø Menggunakan alat bantu mengajar;
Ø Memvariasikan pola interaksi.

·         Menimbulkan motivasi,yang dapat dilakukan dengan:
v Menunjukan kehangatan dan keantusiasan;
v Menimbulkan rasa ingin tahu;
v Mengemukakan ide yang bertentangan;
v Memperhatikan minat siswa.
·      Memberi acuan, yang dapat dilakukan dengan cara:
v Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas;
v Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan;
v Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas;
v Mengajukan pertanyaan pertanyaan

·  Membuat kaitan, yang dapat dilakukan dengan cara:
Mengaitkan aspek-aspek yang relevan dari bidang studi yang telah diajarkanMembandingkan dan mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan lama Menjelaskan garis besar konsep untuk bahan yang sama sekali baru.
b.      Menutup Pelajaran
1.      Meninjau kembali (mereviu), yang dapat dlakukan dengan cara:
·         Merangkum int pelajaran;
·         Membuat ringkasan.
2.              menilai (mengevaluasi), yang dapat dilakukan dengan cara:
·      Mengadakan tanya jawab secara lisan;
·      Mendemonstrasikan ketrampilan;
·      Mengaplikasikan ide baru;
·      Menyatakan pendapat tentang masalah yang dibahas;
·      Memberikan soal-soal tertulis.

c.       Memberi tindak lanjut,
·         yang dapat dilakukan dengan memberi PR individual atau kelompok.

3.      Prinsip-prinsip Penggunaan
Penerapan keterampilan membuka dan menutup pelajaran haruslah mengikuti  prinsip kebermaknaa serta berurutan dan berkesinambungan.

F.     Keterampilan  Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
1.      Rasional
Sila empat dari pancasila berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”. Sila ini mengisyaratkan kepada kita bahwa musyawarah dan mefakat merupakan ciri khas kehidupan bangsa Indonesia yang diterapkan untuk menghasilkan berbagai keputusan. Agar proses musyawarah dan mufakat dapat berlangsung secara efektif sehingga mampu menghasilkan keputusan yang bermanfaat maka anggota-anggota musyawarah haruslah memiliki keterampilan bermusyawarah.
Alasan lain pentingnya musyawarah atau diskusi kelompok didalam kelas berkaitan dengan pendekatan CBSA yang menuntut keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru dalam kaitan ini adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi kelompok.
Tujuan-tujuan pendidikan yang jauh lebih efektif adalah tujuan-tujuan dalam ranah keterampilan serta nilai dan sikap.
2.      Pengertian
Sebenarnya, tidak semua pembicaraan yang dilakukan oleh sekelompok kecil orang dapat disebut sebagai diskusi. Agar dapat disebut diskusi kelompok kecil, syarat-syarat berikut harus dipenuhi.
a.              Melibatkan kelompok, yang anggotanya berkisar antara 3-9 orang
b.             Berlangsung salam situasi tatap muka yang informal, artinya semua anggota kelompok berkesempatan saling melihat, mendengar, serta berkomunikasi secara bebas dan langsung.
c.              Mempunyai tujuan yang mengikat anggota kelompok sehingga terjadi kerja sama untuk mencapainya.
d.        Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis menuju kepada tercapainya tujuan kelompok.
Dari persyaratan diatas dapat disimpulkan bahwa tidak setiap pembicaraan kelompok dapat disebut sebagai diskusi
3. Komponen Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Ada 6 komponen keterampilan yang perlu dikuasai guru, yaitu sebagai berikut.
a.       Memusatkan perhatian
Kegiatan memusatkan perhatian harus dilakukan guru sejak awal sampai akhir diskusi agar siswa tidak menyimpang dari topik yang dibahas/tujuan yang ingin dicapai. Kegiatan memusat perhatian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
·         Merumuskan tujuan pada awal diskusi, disertai dengan pengenalan topik atau masalah. Hal ini dapat dilakukan dengan mengemukakan tujuan yang ingin dicapai atau pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab melalui kegiatan diskusi.
·         Menyatakan dengan tegas masalah-masalah khusus yang sedang dibahas dan menyatakannya kembali apabila terjadi penyimpangan.
·         Menandai terjadinya perubahan yang tidak relevan yang dapat membawa diskusi kearah yang menyimpang. Bila hal ini terjadi, guru hendaknya segera menghentikan penyimpangan tersebut dengan cara yang halus agar tidak menyinggung perasaan siswa.
·         Membuat rangkuman tentang pembahasan yang disepakati pada tahap-tahap tertentu, sebelum melanjutkan ke tahap berikunya. Rangkuman dapat dibuat dengan berbagai cara, misalnya dengan;
v  Mengakui gagasan siswa dengan cara mengulang bagian penting yang diucapkannya;
v  Apabila gagasan siswa perlu dimodifikasi, diadakan modifikasi dengan cara menguraikan kembali;
v  Gagasan siswa digunakan sebagai modal untuk mencapai kesimpulan atau beralih ke tahap berikutnya;
v  Membandingkan gagasan siswa dengan gagasan yang telah dikemukakan sebelumnya;
v  Merangkum hal-hal yang telah dibahas baik oleh perorangan maupun kelompok.

b.      Memperjelas masalah dan uraian pendapat
Dalam suatu diskusi sering terjadi perdebatan sengit yang disebabkan oleh kurang jelasnya gagasan atau ide yang dikemukakan oleh anggota. Tujuan utama memperjelas pendapat siswa adalah agar semua anggota kelompok mempunyai persepsi/gambaran yang sama terhadap gagasan yang diajukan. Memperjelas pendapat dapat dilakukan dengan:
Ø  Menguraikan atau merangkum gagasan yang dikemukakan sehingga menjadi lebih jelas;
Ø  Meminta komentar siswa tentang gagasan yang diajukan dengan mengajukan pertanyaan;
Ø  Memberi informasi tambahan dan/atau contoh yang dapat memperjelas gagasan yang diajukan.
c.       Menganalisis pandangan
Cara mengatasi masalah terjadinya perbedaan pendapat yang cukup tajam diantara para peserta diskusi adalah dengan menganalisis pandangan peserta diskusi/siswa yang dapat dilakukan dengan:
Ø  Menganalisis pendangan siswa, dengan cara meminta siswa memberi alasan dan dasar pandanga yang diajukannya;
Ø  Memperjelas atau menguraikan inti gagasan siswa tentang hal-hal yang sudah disepakati dan yang belum disepakati.
d.      Meningkatkan urunan
Salah satu manfaat yang dapat dipetik dari diskusi adalah melatih siswa untuk berpikir kritis dan berpartisipasi secara aktif. Cara yang dapat ditempuh guru dalam mempertajam atau menyempurnakan uraian siswa, antara lain sebagai berikut.
a)      Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kunci yang mampu menantang siswa untuk berpikir.
b)      Memberikan contoh-contoh pada saat yang tepat. Contoh dapat berbentuk verbal dan nonverbal.
c)      Mengajukan pertanyaan yang mengundang banyak pendapat/jawaban.
d)     Memberi waktu yang cukup untuk berpikir tanpa diganggu oleh komentar-komentar yang dapat mengurangi konsentrasi siswa.
e)      Memberikan dukungan terhadap uraian yang dikemukakan siswa dengan cara:
§  Mendengarkan dengan penuh perhatian;
§  Memberikan komentar yang positif;
§  Menunjukkan sikap yang bersahabat.

e.       Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
Berbagai cara dapat ditempuh guru untuk menyebarkan kesempatan berpartisipasi, antara lain:
Ø  Memancing urunan siswa yang engga berpartisipasi dengan cara memberikan pertanyaan secara halus kepada siswa tersebut.
Ø  Mencegah terjadinya pembicaraan serentak dengan cara memberi  giliran lebih dahulu kepada siswa yang jarang berbicara.
Ø  Mendorong terjadinya interaksi antarsiswa dengan cara meminta siswa mengomentari pendapat temannya.
Ø  Meminta persetujuan siswa untuk melanjutkan diskusi dangan bertitik tolak dari salah satu pendapat jika diskusi menemui jalan buntu atau mengambil jalan tengah.
Dengan cara-cara tersebut, guru diharapkan mampu mencegah terjadinya monopoli yang dapat terjadinya sikap-sikap negative seperti acuh tak acuh, menarik diri atau bahkan permusuhan.
f.       Menutup diskusi
Untuk menutup diskusi, guru dapat melakukan beberapa hal, antara lain:
§  Membuat rangkuman
Rangkuman sebaiknya merupakan hasil bersama sehingga peran guru dalam hal ini dalah menuntun siswa dalam menghasilkan rangkuman.

§  Mengemukakan tindak lanjut
Guru dapat juga memberikan gambaran/banyangan tentang tindak lanjut dari diskusi ini.

§  Menilai proses dan hasil diskusi
Pada akhirnya diskusi, para siswa dapat diajak menilai jalannya diskusi, hasil yang dicapai, dan tingkat partisipasi pada diskusi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi (yang dilakukan oleh satu orang anggota kelompok atau siswa lain), memberikan skala sikap atau wawancara langsung dengan siswa. Hasil penilaian dapat digunakan untuk meningkatkan proses diskusi yang akan datang.

4.      Prinsip Penggunaan
Prinsip-prinsip penggunaan diskusi, sebagai berikut.
a.       Diskusi dapat dilaksanakan dalam semua pengajaran bidang study di jenjang kelas yang siswanya sudah mampu mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan.
b.      Topik atau masalah yang didiskusikan haruslah topik/masalah yang memerlukan informasi/pendapat dari banyak orang untuk membahasnya atau memecahkannya. Disamping itu, topik diskusi haruslah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, karateristik siswa, serta bermanfaat dan bermakna bagi peningkatan kemampuan berpikir dan cara pemecahan masalah.
c.       Diskusi kelompok disekolah dasar masih memerlukan bantuan guru untuk membimbingnya. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat memodelkan fungsi pimpinan diskusi kelompok sehingga secara berangsur-angsur siswa dapat memimpin diskusi.
d.      Diskusi harus berlangsung dalam iklim terbuka yang penuh persahabatan sehingga memungkinkan terjadinya sikap saling menghargai.
e.       Sebelum diskusi, guru hendaknya membuat perencanaan dan persiapan yang mencakup hal-hal berikut.
v  Pemilihan topik diskusi.
v  Perencanaan dan penyiapan informasi pendahuluan yang memungkinkan siswa mempunyai latar belakang yang sama terhadap topik diskusi.
v  Penyiapan diri sebagai pemimpin diskusi, yaitu siap sebagai sumber informasi, motivator maupun pelaksana fungsi lain.
v  Penetapan kelompok beserta anggota-anggotanya.
v  Pengaturan tempat duduk beserta tempat diskusi setiap kelompok.
f.       Diskusi mempunyai kekuatan/keuntungan yang dapat dimanfaatkan secara maksimal. Kekuatan tersebut, antara lain:
Ø  Kelompok mempunyai sumber informasi yang kaya;
Ø  Siswa yang pemalu merasa lebih bebas berbicara dalam kelompok kecil;
Ø  Anggota kelompok termotivasi oleh anggota lain;
Ø  Anggota kelompok merasa terikat untuk melaksanakan keputusan/hasil diskusi.
g.      Diskusi kelompok mempunyai kelemahan-kelemahan yang dapat menggagalkan atau tidak tercapainya tujuan diskusi. Kelemahan tersebut, antara lain:
§  Memerlukan waktu cukup;
§  Dapat memboroskan waktu jika terjadi hal-hal negative;
§  Anggota yang kurang agresif bisa frustasi karena didominasi siswa tertentu.
h.      Guru hendaknya menghindari hal-hal berikut.
ü  Menyelenggarakan diskusi dengan topik yang tidak sesuai.  Hal ini akan menimbulka kebosanan dan frustasi.
ü  Mendominasi diskusi dengan berbagai informasi.
ü  Membiarkan terjadinya monopoli dan penyimpangan.
ü  Tergesa-gesa meminta respons.
ü  Membiarkan siswa yang enggan berpartisipasi untuk tetap pasif.
ü  Tidak memperjelas uraian.




G.    Keterampilan Mengelola Kelas

1.      Rasional

Kegiatan pembelajaran akan berlangsung efektif  jika faktor-faktor yang mendukung keberhasilankegiatan pembelajaran dapat di ciptakan .salah satu faktor yang mendukung  keberhasilan tersebut  adalah iklim belajar  yang kondusif atau optimal.iklim belajar yang kondusif  atau optimal  berkaitan dengan pengaturan  orang dan barang.

2.    Pengertiann
Pengelolaan kelas pada dasarnya  adalah pengaturan orang dan barang  yang memungkinkan terciptanya dan terpeliharanya kondisi  belajar yang optimal.kondisi belajar yang optimal sangat menentukan keberhasilannya kegiatan pembelajaran .oleh karena itu guru perlu mengeuasaiketerampilan untuk menciptakan kondisiyang optimal tersebut.

3.    Kegiatan Pengelolaan dan Kegiatan Instruksional
Kegiatan pembelajaran dapat di bedakan menjadi dua masalah ,yaitu maslah instruksional,dan masalah pengelolaan.guru harus membedakan kedua masalah tersebut agar bisa menanganinya secara tepat .masalah instruksional  harus di selesaikan secara instruksional dan masalah pengelolaan harus diselesaikan secara pengelolaan .
4.      Komponen-komponen Keterampilan
Komponen keterampilan mengelola kelas  terdiri kdari keterampilam yang bersifat  preventif dan keterampilan yang bersifat represif ,
a.       Keterampilan yang bersifat Preventif
Adalah  keterampilan  ynga mencakup kemampuan guru untuk mencegah terjadinya gangguan sehingga  kondisi belajar yang optimal dapat  tercipta dan terpelihara. Biasanya dapat di tunjukan dengan :
·         Sikap tanggap
·         Membagi perhatian
·         Memusatkan perhatian kelompok
·         Memberikan petunjuk yang jelas
·         Menegur
·         Memberi penguatan
b.    Ketrampilan yang bersifat  represif
Adalaha  keterampilan yang berkaitan dengan usaha mengatasi gangguan  yang muncul yang dapat di lakukan dengan 3 pendekatan yaitu :
1.      Modifikasi tingkah laku yang mencakup:
·         Meningkatkan tingkah laku yang di harapkan
·          Mengajarkan tingkah laku yang baru dan
·         Mengurangi atau menghilangkan  tingkah laku yang tidak di harapkan
2.          Pengelolaan kelompok  yang menekan kan  pada pemecahan masalah  melalui diskusi kelompok
3.          Menemukan danmemecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah

5.      Hal –hal yang perlu di Perhatikan
Agar dapt mengelola kelas secara efektif  guru harus  memperhatikan beberapa hal  sebagai berikut:
·         Kehangatan dan keantusiasan  guru sangat berperan  dalam menciptakan iklim kelas yang  menyenangkan
·         Kata-kata dan tindakan guru  yang dapat menggugah siswa untuk belajar  dan berperilaku baik  akan mengurangi kemungkinan  munculnya perilaku yang menyimpang
·         Penggunaan variasi  dalam mengajar dapt mengurangi terjadinya gangguan
·         Keluwesan guru dalam kegiatan pembelajaran dapat mencegah munculnya ganggguan .

H.    Keterampilan  Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
1.      Rasional
Dalam kehidupan di sekolah keaneka ragaman kebuthan serat karakteristi bagi siswa berbeda-beda .namunnyatanyaguru memperlakukan siswa  dngan cara yang sama kegiatan pembelajaran tidak memungkinkan guru memberikan perlakuan yang berbeda .untuk itulah di bentuk kelompok kecil dan perorangn supaya guru dapat memperhatikan kebutuhan siswanya uang berbeda-beda.


2.    Pengertian
Pembelajaran kelompok kecil apada dasarnya adalah pembelajaran yang di lakukan  oleh beberapa siswa dan pembelajaran perorangan adalah pembelajaran yang di lakukan oleh seorang siswa sendirian .pembelajaran tersebut mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:
·         Ada hubungan yang ajrab antara guru dan siswa dan antar siswa
·         Siswa belajar dengan kecepatan ,kemampuan cara,dan mimnat sendiri
·         Siswa mendapat bantuan sesuai dengan kebutuhannya
·         Siswa dilibatkan dalam perencanaan belajar
·         Guru dapat memainkan sebagai peran

3.    Komponen ketrampilan

Pengorganisasian kegiatan klasikal  kelompok kecil dan perorangan  dapat di buat dengan berbagai variasi  sesuai dengan topik/tujuan ,kemampuan siswa serat waktu dan fasilitas yang ada
            Agar dapat  mengelola  kegiatan kelompok kecil dan perorangan guru harus menguasai 4 komponen keterampilan sebagai berikut:
·         Ketrampilan mengadakan pendekatan secara pribadi
·         Ketrampilan mengorganisasikan
·         Keterampilan membimbing  dan memudahkan belajar
·         Ketrampilan merencanakan dan melakukan kegiatan pembelajaran


4.    Hal-hal yang Perlu di Perhatikan

Agar pengajaran kelompok kecil dan perorangna dapt berlangsung secara efektif ,guru harus memperhatiakanberbagau ha berikut  ini
§  Tidak semua topik daoat disajikan dalam format  kelompokkecil dan perorangan.
§  Lakukan pengajaran kelompok kecil danperorangan secara bertahap
§  Pengorganisaian siswa ,sumbe/materi ,ruangan, dan waktu harus di lakukan secara cermat
§  Kegiatan harus di akhiri dengan kulminasi  ynag memungkinkan siswa saling belajar
§  Guru harus mengenal siswa secara pribadi







 BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Mengajar adalah suatu pekerjaan profesional,yang menuntut kemampuan yang kompleks untuk dapat melakukannya .Sebagai halnya pekerjaan profesional yang lain, pekerjaan seorang guru menuntut keahlian tersendiri  tidak sehingga setiap orang mampu melakukan pekerjaan tersebut sebagaimana mestinya
Kompetensi pedagogis berkenaan dengan kemampuan mengelola pembelajaran dalam rangka mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki oleh peserta didik .salah satu kemempuan yang di tuntut dari kompetensi ninadalah kemampuan melaksanakan pembelajaran yang  mendidik.
Keterampilan dasar mengajar merupakn satu keterampilam yang menuntut latihan yang terprogram untuk dapat menguasainya. Penguasaan terhadap keterampilan ini memungkinkan guru mampu mengelola kegiatan pembelajaran secara efektif.

B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaiman cara menguasai keterampilan bertanya?
2.      Bagaimana cara menguasai ketermpilan memberi penguatan?
3.      Bagaimana cara mengadakan variasi dalam mengajar?
4.      Bagaimana cara Menjelaskan dengan baik saat mengajar?
5.      Bagaimana cara membuka dan Menutup Pelajaran?
6.      Bagaiman cara membimbing diskusi kelompok kecil?
7.      Bagaimana cara mengelola kelas dengan baik?
8.      Bagaiman cara mengajar kelompokkecil dan perorangan?

C.    Tujuan
Tujuan di tulisnya makallah ini adalah agar kiat dapat mengetahui ketermpilan dasar apa sajakah yang harus di miliki oleh seorang guru agar bisa mengajar dengan baik dan benar.supaya siswa dapt menyerap pelajaran yang di ajarakan oleh guru dengan baik .



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Keterampilan Bertanya
1.      Rasional
Pada umumnya tujuan kegiatan bertanya adalah untuk memperoleh informasi.namun, kegiatan bertanya yang dilakukan oleh guru tidak hanya bertujuan untuk memperolah informasi ,tetapi juga meningkatkan terjadinya  interaksi antara guru dan siswa  serta antara siswa dan siswa.
Guru perlu menguasai keterampilan bertanya karena:
a.       Guru cenderung mendominasi kelas dengan ceramah
b.      Siswa belum terbiasa mengajukan pertanyaan
c.       Siswa harus di libatkan secara mental-intelektual secara maksimal
d.      Adanya anggapan bahwa  pertanyaan hanya berfungsi untuk menguji pemahaman siswa

2.      Definisi dan fungsi Petanyaan
G.A. Brown dan R. Edmondson (1984)Mendefinisikan pertanyaan sebagai”segala pernyataan yang menginginkan tindakan verbal (lisan)”.Pertanyaan tidak selalu dalam bentuk kalimat tanya,tetapi dapat juga dalam bentuk kalimat perintah atau kalimat pertanyaan.petanyaan mempunyai fungsi antara lain:
a.       Mendorong siswa untuk berfikir
b.      Meningkatkan keterlinatan siswa
c.       Merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan
d.      Mendiagnosis kelemahan Siswa  
e.       Memusatkan perhatian siswa pada satu masalah
f.        Membantu siswa mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang  baik
3.      Komponen-komponen Ketermpilan Bertanya
Pada dasarnay keterampilan beranya di bagi menjadi dua yaitu:keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjut,
a.       Komponen  keterampilan bertanya dasar
1)      Penggunaan pertanyaan  secara jelas dan singkat
2)      Pemberian acuan
3)      Pemindahan giliran
4)      Penyebaran
5)      Pemberian waktu berfikir
6)      Pemberian tuntutan

b.      Koponen keterampila bertanya lanjut
1)      Pengubahan tuntutan kognitif dalam menjawab pertanyaan
2)      Pengaturan urutan pertanyaan
3)      Penggunaan pertanyaan pelacak
4)      Peningktan terjadinya interaksi

4.      Prinsip Penggunaan
Dalam menerapkan keterampilan  bertanya dan lanjut ,guru peelu memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
a.       Kehangatan dan keantusiasan
b.      Menghindari kebiasaan mengulang pertanyaan sendiri ,menjawab pertanyaan sendiri,mengajukan pertanyaan yang mengundang jawaban serempak,mengulangi jawaban siswa,mengajukan pertanyaan ganda,dan menunjuk siswa sebelum mengajukan pertanyaan.
c.       Waktu berfikir yang di berikan untuk pertanyaan tingkat lanjut lebih banyak  dari yang di berikan  untuk pertanyaan yang dasr.
d.      Pertanyaan pokok harus disusun terlebih dahulu,kemudian di nilai  sesudah selasai mengajar.

B.     Keterampilan Memberi Penguatan
1.      Pengertian dan Tujuan
Penguatan adalah respons yang diberikan terhadap perilaku atau perbuatan yang dianggap baik, yang dapat membuat terulangnya atau meningkatnya perilaku atau perbuatan yang dianggap baik tersebut.
Dalam kegiatan pembelajaran, penguatan mempunyai peran penting dalam meningkatkan keefektifan kegiatan pembelajaran. Pujian atau respons positif guru terharap perilaku perbuatan siswa positif akan membuat siswa merasa senang karena dianggap mempunyai kemampuan. Oleh karena itu, guru perlu melatih diri sehingga terampil dan terbiasa memberikan penguatan.
Dalam kaitan dengan kegiatan pembelajaran, tujuan memberi penguatan adalah untuk :
a.       Meningkatkan perhatian siswa;
b.      Membangkitkan dan memelihara motivasi siswa;
c.       Memudahkan siswa belajar;
d.      Mengontrol dan memodifikasi tingkah laku siswa serta mendorong munculnya perilaku yang positif;
e.       Menumbuhkan rasa percaya diri pada diri siswa;
f.       Memelihara iklim kelas yang kondusif;

2.      Komponen-komponen Ketrampilan Memberi Penguatan
Penguatan pada dasarnya dapat diberikan dalam dua jenis yaitu
a.       Penguatan Verbal
Penguatan verbal merupakan penguatan yang paling mudah digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yang dapat diberikan dalam bentuk komentar, pujian, dukungan, pengakuan atau dorongan yang diharapkan dapat meningkakan tingkah laku dan penampilan siswa.
b.              Penguatan Nonverbal
Penguatan nonverbal dapat ditunjukkan dengan berbagai  cara sebagai berikut.
1.      Mimik dan gerakan badan
Mimic dan gerakan badan seperti senyuman, anggukan, tepukan tangan atau acungan ibu jari dapat mengomunikasikan kepuasan guru terhadap respons siswa, yang tentu saja merupakan penguatan yang sangat berarti bagi siswa. Mimic dan gerakan badan dapat dipakai bersam-sama dengan penguatan verbal.
2.    Gerak mendekati
Gerak mendekati dapat ditunjukkan guru dengan cara melangkah mendekati siswa, berdiri di samping siswa atau kelompok siswa, bahkan salam situasi tertentu duduk bersama siswa atau kelompok siswa. Tujuan gerak mendekati adalah memberikan perhatian, menunjukkan rasa senang akan pekerjaan siswa, bahkan juga memberikan rasa aman kepada siswa.
3.        Sentuhan
Sentuhan seeperti menepuk-nepuk bahu atau pundak siswa, menjabat tangan siswa atau mengangkat tangan siswa yang menang jika dilakukan dengan tepat, dapat merupakan penguatan yang efektif bagi siswa. Namun, jenis penguatan ini harus dipergunakan dengan penuh kehati-hatian dengan memperhatikan umur, jenis kelamin, serta latar belakang budaya siswa.

4.    Kegiatan yang menyenangkan
Pada dasarnya, siswa akan menjadi senang jika diberikan kesempatan untuk mengerjakan sesuatu yang menjadi kegemarannya atau sesuatu yang memungkinkan dia berprestasi. Oleh karena itu, kegiatan yang disenangi siswa dapat digunakan sebagi penguatan.

5.      Pemberian simbol atau benda
Simbol dapat berupa tanda cek (V), komentar tertulis pada buku siswa, berbagai tanda dengan warna tertentu. Sementara itu, benda yang digunakan penguatan adalah benda-benda kecil yang harganya tidak terlalu mahal, tetapi berarti bagi siswa.
Pemberian penguatan dengan menggunakan symbol atau benda hendaknya tidak terlalu sering dilakukan agar “makna”nya tidak hilang atau agar siswa tidak memandangnya sebagai satu target dari penampilannya.
c.                        Penguatan Tak Penuh
Sesuai dengan namanya,  penguatan tak penuh diberikan untuk jawaban/respons siswa yang hanya sebagian benar, sedangkan bagian lainnya masih perlu diperbaiki.
3.      Prinsip Penggunaan
Agar penguatan yang diberikan guru dapat berfungsi secara efektif, guru hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip pemberian penguatan sebagai berikut.
a)      Kehangatan dan Keantusiasan
Kehangatan dan keantusiasan dapat ditunjukkan dengan berbagai cara, misalnya dengan muka/wajah berseri disertai senyuman, suara yang riang penuh perhatian atau sikap yang memberi kesan bahwa penguatan yang diberikan memang sungguh-sungguh.


b)      Kebermaknaan
Penguatan yang diberikan guru haruslah bermakna bagi siswa. Artinya, siswa memang merasa terdorong untuk meningkatkan penampilannya.
c)      Menghindari Penggunaan Respons Negatif
Respons negatif, seperti kata-kata kasar, cercaan, hukuman atau ejekan dari guru merupakan senjata ampuh yang dapat menghancurkan iklim kelas yang kondusif dan kepribadian siswa sendiri.
Di samping ketiga prinsip tersebut diatas, dalam memberikan penguatan, guru hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1)      Sasaran penguatan
Sasaran penguatan yang diberikan oleh guru harus jelas. Misalnya, memberikan penguatan kepada siswa tertentu.
2)      Penguatan harus diberikan dengan segera
Agar dampak positif yang diharapkan tidak menurun bahkan hilang, penguatan haruslah diberikan segera setelah siswa menunjukkan respons yang diharapkan.
3)      Variasi dalam penggunaan
Pemberian penguatan haruslah dilakukan dengan variasi yang kaya sehingga dampaknya cukup tinggi bagi siswa yang menerimanya.
C.    Keterampilan  Mengadakan Variasi
1.      Pengertian dan Tujuan
Variasai adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton

Tujuan  variasu dalam kagiatan pembelajaran
a.       Menghilangkan kebosanansiswa dalam belajar
b.      Meningkatkan motivai siswa dalam mempelajari sesuatu
c.       Mengembangkan keinginan siswa untuk mengetahui dan menyelidiki hal-hal baru
d.      Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam
e.       Meningkatkan kadar keaktifan /keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran
2.    Komponen –komponen keterampilan mengadakan variasi
Variasi dalam kegiatan pembelajaran dibagi menjadi 3 kelompok
a.       Variasi dalam gaya mengajar
·         Variasu suara
1.      Dari besar ke kecil
2.      Dari tinggi ke rendah
3.      Dari cepat ke lambat
4.      Dari nada sedih ke nada gembira
5.      Dengan memberi tekanan tertentu melalui suara lambat-lambat
·         Pemusatan perhatian
·         Kesenyapan
·         Mengadakan kontak pandang
·         Gerakan badan dan mimik
·         Perubahan dalam posisi guru
b.      Variasi pola interaksi dan kegiatan
1.          Kegiatan klasikal
·         Mendengarkan informasi dan tanya jawab/diskusi klasikal
·         Demonstrasi oleh guru atau siswa tentangsatu ketrampilan tau percobaan
·         Menyaksikan tayangan filmvideo atau permainan peran yang kemudian diikuti oleh diskusi atau tugas-tugas lain
2.Kegiatan kelompok kecil
·         Mendiskusikan pemecahan suatu masalah
·         Menyelesaikan suatu proyek
·         Melakukan suatu percobaan /observasi
·         Melakukan latihan suatu keterampilan
3.          Kegiatan berpasangan
·         Merundingkan jawaban yang pertanyaan yang diajukan secara klasikal
·         Latihan menggunakan alat tertentu
4.          Kegiatan perorangan
·         Membaca atau menelaaah suatu materi
·         Mengerjakan tugas-tugas kuliah
·         Melakukan observasi
·         Melakukan percobaan
c. Variasi penggunaan alat bantu
·         Variasa alat bantu pembelajaran yang dapat dilihat contoh:gambar,grafik,diagram,paapan dsb
·         Variasi alat bantu pembelajaran yang dapat  di dengar contonya:rekaman dan pidato
·         Variasi alat bantu pembelajaran yang dapat di raba dan di manipulasikan contoh:biji-bijian ,model,binatang dsb,
3.Prinsip penggunaan
Prinsip penggunaan variasi
v  Vaariasi berdasarkan kesesuaian
v  Variasi berdasarkan kewajaran
v  Variasi dari kelancaran dan kesinambungan
v  Variasi berdasarkan perencanaan bagi alat bahan yang memerlukan  penataan khusus

D.    Keterampilan Menjelaskan
1.      Pengertian dan Tujuan
Ketrampilan menjelaskan sangat penting bagi guru karena sebagian besar percakapan guru yang mempunyai pengaruh terhadap pemahaman siswa adalah berupa penjelasan.penguasaan keterampilan menjelaskan yang di demonstrasikan guru akan memungkinkan siswa memiliki pemahaman yang mantap  tentang masalah yang di jelaskna ,serta meningkatkan keterlibatan siswa  dalam kegiatan pembelajaran.

2.    Komponen keterampilan menjelaskan

Komponen keterampilan menjelaskan di bagi menjadi 2 yaitu:
a.         Merencanakan penjelasan materi yng mencakup
·         Menganalisis masalah
·         Menentukan hubunagan
·         Menggunakan hukum, rumus, dan generalisasi yang sesuai
b.         Menyajikan penjelasan yang mencakup
·         Kejelasan, yaitu  ketrampilan yang erat kaitannya  denagn penggunaan bahasa lisan
·         Penggunaan  contoh dan ilustrasi ,yang dapat di lakukan dengan  pendekatan deduktif
·         Pemberian tekanan yang dapat dilakukan dengan  berbagai variasi gaya  mengajar dan membuat struktur sajian
·         Balikan, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi  tantang tingkat pemahaman siswa ,baik melalui pertanyaanmaupun melalui tugas.
3.Prinsip penggunaan
            Dalam memberikan penjelasan guru perlu memperhatiakn hal-hal berikut:
v Memprhatikan kaitan antara yang menjelaskan ,yng mendengarkan dan bahan yang di jelaskan
v Penjelasan dapat di berikan pada awal,tengah dan akhir pelajaran,tergantung dari munculnya kebutuhan akan penjelasan
v Penjelasan yang di berikan harus bermakna dan sesuia dengan tujuan pelajaran
v Penjelasan dapat disajikan sesuai dengan rencana guru atau bila kebutuhan akan suatu penjelasan muncul dari siswa,misalanya siswa mengajukan suatupertanyaan yang memerlukan penjelasan.

E.     Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
1.    Pengertian dan Tujuan
Kegiatan membuka dan menutup pelajaranterjadi beberapa kaliselama kegiatan belajar berlangsung,yaitupada awal dan akhir setiap penggal kegiatan.bukan pada awal dan akhir pelajaran.
Skema membuka dan menutup pelajaran dalan pembelajaran


W
A
K
T
U

P
E
M
B
E
L
A
J
A
R
A
N


 
 

Membuka Pelajaran

Pembahasan Materi

Menutup Pelajaran

 

Membuka Pelajaran

Pembahasan Materi 2

Menutup Pelajaran

 

Membuka Pelajaran

Pembahasan Materi 3

Menutup Pelajaran


5.      Komponen Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
a.       Membuka Pelajaran
·         Menarik perhatian, yang dapat dilakukan dengan:
Ø Memvariasikan gaya mengajar guru;
Ø Menggunakan alat bantu mengajar;
Ø Memvariasikan pola interaksi.

·         Menimbulkan motivasi,yang dapat dilakukan dengan:
v Menunjukan kehangatan dan keantusiasan;
v Menimbulkan rasa ingin tahu;
v Mengemukakan ide yang bertentangan;
v Memperhatikan minat siswa.
·      Memberi acuan, yang dapat dilakukan dengan cara:
v Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas;
v Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan;
v Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas;
v Mengajukan pertanyaan pertanyaan

·  Membuat kaitan, yang dapat dilakukan dengan cara:
Mengaitkan aspek-aspek yang relevan dari bidang studi yang telah diajarkanMembandingkan dan mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan lama Menjelaskan garis besar konsep untuk bahan yang sama sekali baru.
b.      Menutup Pelajaran
1.      Meninjau kembali (mereviu), yang dapat dlakukan dengan cara:
·         Merangkum int pelajaran;
·         Membuat ringkasan.
2.              menilai (mengevaluasi), yang dapat dilakukan dengan cara:
·      Mengadakan tanya jawab secara lisan;
·      Mendemonstrasikan ketrampilan;
·      Mengaplikasikan ide baru;
·      Menyatakan pendapat tentang masalah yang dibahas;
·      Memberikan soal-soal tertulis.

c.       Memberi tindak lanjut,
·         yang dapat dilakukan dengan memberi PR individual atau kelompok.

3.      Prinsip-prinsip Penggunaan
Penerapan keterampilan membuka dan menutup pelajaran haruslah mengikuti  prinsip kebermaknaa serta berurutan dan berkesinambungan.

F.     Keterampilan  Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
1.      Rasional
Sila empat dari pancasila berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”. Sila ini mengisyaratkan kepada kita bahwa musyawarah dan mefakat merupakan ciri khas kehidupan bangsa Indonesia yang diterapkan untuk menghasilkan berbagai keputusan. Agar proses musyawarah dan mufakat dapat berlangsung secara efektif sehingga mampu menghasilkan keputusan yang bermanfaat maka anggota-anggota musyawarah haruslah memiliki keterampilan bermusyawarah.
Alasan lain pentingnya musyawarah atau diskusi kelompok didalam kelas berkaitan dengan pendekatan CBSA yang menuntut keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru dalam kaitan ini adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi kelompok.
Tujuan-tujuan pendidikan yang jauh lebih efektif adalah tujuan-tujuan dalam ranah keterampilan serta nilai dan sikap.
2.      Pengertian
Sebenarnya, tidak semua pembicaraan yang dilakukan oleh sekelompok kecil orang dapat disebut sebagai diskusi. Agar dapat disebut diskusi kelompok kecil, syarat-syarat berikut harus dipenuhi.
a.              Melibatkan kelompok, yang anggotanya berkisar antara 3-9 orang
b.             Berlangsung salam situasi tatap muka yang informal, artinya semua anggota kelompok berkesempatan saling melihat, mendengar, serta berkomunikasi secara bebas dan langsung.
c.              Mempunyai tujuan yang mengikat anggota kelompok sehingga terjadi kerja sama untuk mencapainya.
d.        Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis menuju kepada tercapainya tujuan kelompok.
Dari persyaratan diatas dapat disimpulkan bahwa tidak setiap pembicaraan kelompok dapat disebut sebagai diskusi
3. Komponen Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Ada 6 komponen keterampilan yang perlu dikuasai guru, yaitu sebagai berikut.
a.       Memusatkan perhatian
Kegiatan memusatkan perhatian harus dilakukan guru sejak awal sampai akhir diskusi agar siswa tidak menyimpang dari topik yang dibahas/tujuan yang ingin dicapai. Kegiatan memusat perhatian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
·         Merumuskan tujuan pada awal diskusi, disertai dengan pengenalan topik atau masalah. Hal ini dapat dilakukan dengan mengemukakan tujuan yang ingin dicapai atau pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab melalui kegiatan diskusi.
·         Menyatakan dengan tegas masalah-masalah khusus yang sedang dibahas dan menyatakannya kembali apabila terjadi penyimpangan.
·         Menandai terjadinya perubahan yang tidak relevan yang dapat membawa diskusi kearah yang menyimpang. Bila hal ini terjadi, guru hendaknya segera menghentikan penyimpangan tersebut dengan cara yang halus agar tidak menyinggung perasaan siswa.
·         Membuat rangkuman tentang pembahasan yang disepakati pada tahap-tahap tertentu, sebelum melanjutkan ke tahap berikunya. Rangkuman dapat dibuat dengan berbagai cara, misalnya dengan;
v  Mengakui gagasan siswa dengan cara mengulang bagian penting yang diucapkannya;
v  Apabila gagasan siswa perlu dimodifikasi, diadakan modifikasi dengan cara menguraikan kembali;
v  Gagasan siswa digunakan sebagai modal untuk mencapai kesimpulan atau beralih ke tahap berikutnya;
v  Membandingkan gagasan siswa dengan gagasan yang telah dikemukakan sebelumnya;
v  Merangkum hal-hal yang telah dibahas baik oleh perorangan maupun kelompok.

b.      Memperjelas masalah dan uraian pendapat
Dalam suatu diskusi sering terjadi perdebatan sengit yang disebabkan oleh kurang jelasnya gagasan atau ide yang dikemukakan oleh anggota. Tujuan utama memperjelas pendapat siswa adalah agar semua anggota kelompok mempunyai persepsi/gambaran yang sama terhadap gagasan yang diajukan. Memperjelas pendapat dapat dilakukan dengan:
Ø  Menguraikan atau merangkum gagasan yang dikemukakan sehingga menjadi lebih jelas;
Ø  Meminta komentar siswa tentang gagasan yang diajukan dengan mengajukan pertanyaan;
Ø  Memberi informasi tambahan dan/atau contoh yang dapat memperjelas gagasan yang diajukan.
c.       Menganalisis pandangan
Cara mengatasi masalah terjadinya perbedaan pendapat yang cukup tajam diantara para peserta diskusi adalah dengan menganalisis pandangan peserta diskusi/siswa yang dapat dilakukan dengan:
Ø  Menganalisis pendangan siswa, dengan cara meminta siswa memberi alasan dan dasar pandanga yang diajukannya;
Ø  Memperjelas atau menguraikan inti gagasan siswa tentang hal-hal yang sudah disepakati dan yang belum disepakati.
d.      Meningkatkan urunan
Salah satu manfaat yang dapat dipetik dari diskusi adalah melatih siswa untuk berpikir kritis dan berpartisipasi secara aktif. Cara yang dapat ditempuh guru dalam mempertajam atau menyempurnakan uraian siswa, antara lain sebagai berikut.
a)      Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kunci yang mampu menantang siswa untuk berpikir.
b)      Memberikan contoh-contoh pada saat yang tepat. Contoh dapat berbentuk verbal dan nonverbal.
c)      Mengajukan pertanyaan yang mengundang banyak pendapat/jawaban.
d)     Memberi waktu yang cukup untuk berpikir tanpa diganggu oleh komentar-komentar yang dapat mengurangi konsentrasi siswa.
e)      Memberikan dukungan terhadap uraian yang dikemukakan siswa dengan cara:
§  Mendengarkan dengan penuh perhatian;
§  Memberikan komentar yang positif;
§  Menunjukkan sikap yang bersahabat.

e.       Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
Berbagai cara dapat ditempuh guru untuk menyebarkan kesempatan berpartisipasi, antara lain:
Ø  Memancing urunan siswa yang engga berpartisipasi dengan cara memberikan pertanyaan secara halus kepada siswa tersebut.
Ø  Mencegah terjadinya pembicaraan serentak dengan cara memberi  giliran lebih dahulu kepada siswa yang jarang berbicara.
Ø  Mendorong terjadinya interaksi antarsiswa dengan cara meminta siswa mengomentari pendapat temannya.
Ø  Meminta persetujuan siswa untuk melanjutkan diskusi dangan bertitik tolak dari salah satu pendapat jika diskusi menemui jalan buntu atau mengambil jalan tengah.
Dengan cara-cara tersebut, guru diharapkan mampu mencegah terjadinya monopoli yang dapat terjadinya sikap-sikap negative seperti acuh tak acuh, menarik diri atau bahkan permusuhan.
f.       Menutup diskusi
Untuk menutup diskusi, guru dapat melakukan beberapa hal, antara lain:
§  Membuat rangkuman
Rangkuman sebaiknya merupakan hasil bersama sehingga peran guru dalam hal ini dalah menuntun siswa dalam menghasilkan rangkuman.

§  Mengemukakan tindak lanjut
Guru dapat juga memberikan gambaran/banyangan tentang tindak lanjut dari diskusi ini.

§  Menilai proses dan hasil diskusi
Pada akhirnya diskusi, para siswa dapat diajak menilai jalannya diskusi, hasil yang dicapai, dan tingkat partisipasi pada diskusi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi (yang dilakukan oleh satu orang anggota kelompok atau siswa lain), memberikan skala sikap atau wawancara langsung dengan siswa. Hasil penilaian dapat digunakan untuk meningkatkan proses diskusi yang akan datang.

4.      Prinsip Penggunaan
Prinsip-prinsip penggunaan diskusi, sebagai berikut.
a.       Diskusi dapat dilaksanakan dalam semua pengajaran bidang study di jenjang kelas yang siswanya sudah mampu mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan.
b.      Topik atau masalah yang didiskusikan haruslah topik/masalah yang memerlukan informasi/pendapat dari banyak orang untuk membahasnya atau memecahkannya. Disamping itu, topik diskusi haruslah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, karateristik siswa, serta bermanfaat dan bermakna bagi peningkatan kemampuan berpikir dan cara pemecahan masalah.
c.       Diskusi kelompok disekolah dasar masih memerlukan bantuan guru untuk membimbingnya. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat memodelkan fungsi pimpinan diskusi kelompok sehingga secara berangsur-angsur siswa dapat memimpin diskusi.
d.      Diskusi harus berlangsung dalam iklim terbuka yang penuh persahabatan sehingga memungkinkan terjadinya sikap saling menghargai.
e.       Sebelum diskusi, guru hendaknya membuat perencanaan dan persiapan yang mencakup hal-hal berikut.
v  Pemilihan topik diskusi.
v  Perencanaan dan penyiapan informasi pendahuluan yang memungkinkan siswa mempunyai latar belakang yang sama terhadap topik diskusi.
v  Penyiapan diri sebagai pemimpin diskusi, yaitu siap sebagai sumber informasi, motivator maupun pelaksana fungsi lain.
v  Penetapan kelompok beserta anggota-anggotanya.
v  Pengaturan tempat duduk beserta tempat diskusi setiap kelompok.
f.       Diskusi mempunyai kekuatan/keuntungan yang dapat dimanfaatkan secara maksimal. Kekuatan tersebut, antara lain:
Ø  Kelompok mempunyai sumber informasi yang kaya;
Ø  Siswa yang pemalu merasa lebih bebas berbicara dalam kelompok kecil;
Ø  Anggota kelompok termotivasi oleh anggota lain;
Ø  Anggota kelompok merasa terikat untuk melaksanakan keputusan/hasil diskusi.
g.      Diskusi kelompok mempunyai kelemahan-kelemahan yang dapat menggagalkan atau tidak tercapainya tujuan diskusi. Kelemahan tersebut, antara lain:
§  Memerlukan waktu cukup;
§  Dapat memboroskan waktu jika terjadi hal-hal negative;
§  Anggota yang kurang agresif bisa frustasi karena didominasi siswa tertentu.
h.      Guru hendaknya menghindari hal-hal berikut.
ü  Menyelenggarakan diskusi dengan topik yang tidak sesuai.  Hal ini akan menimbulka kebosanan dan frustasi.
ü  Mendominasi diskusi dengan berbagai informasi.
ü  Membiarkan terjadinya monopoli dan penyimpangan.
ü  Tergesa-gesa meminta respons.
ü  Membiarkan siswa yang enggan berpartisipasi untuk tetap pasif.
ü  Tidak memperjelas uraian.




G.    Keterampilan Mengelola Kelas

1.      Rasional

Kegiatan pembelajaran akan berlangsung efektif  jika faktor-faktor yang mendukung keberhasilankegiatan pembelajaran dapat di ciptakan .salah satu faktor yang mendukung  keberhasilan tersebut  adalah iklim belajar  yang kondusif atau optimal.iklim belajar yang kondusif  atau optimal  berkaitan dengan pengaturan  orang dan barang.

2.    Pengertiann
Pengelolaan kelas pada dasarnya  adalah pengaturan orang dan barang  yang memungkinkan terciptanya dan terpeliharanya kondisi  belajar yang optimal.kondisi belajar yang optimal sangat menentukan keberhasilannya kegiatan pembelajaran .oleh karena itu guru perlu mengeuasaiketerampilan untuk menciptakan kondisiyang optimal tersebut.

3.    Kegiatan Pengelolaan dan Kegiatan Instruksional
Kegiatan pembelajaran dapat di bedakan menjadi dua masalah ,yaitu maslah instruksional,dan masalah pengelolaan.guru harus membedakan kedua masalah tersebut agar bisa menanganinya secara tepat .masalah instruksional  harus di selesaikan secara instruksional dan masalah pengelolaan harus diselesaikan secara pengelolaan .
4.      Komponen-komponen Keterampilan
Komponen keterampilan mengelola kelas  terdiri kdari keterampilam yang bersifat  preventif dan keterampilan yang bersifat represif ,
a.       Keterampilan yang bersifat Preventif
Adalah  keterampilan  ynga mencakup kemampuan guru untuk mencegah terjadinya gangguan sehingga  kondisi belajar yang optimal dapat  tercipta dan terpelihara. Biasanya dapat di tunjukan dengan :
·         Sikap tanggap
·         Membagi perhatian
·         Memusatkan perhatian kelompok
·         Memberikan petunjuk yang jelas
·         Menegur
·         Memberi penguatan
b.    Ketrampilan yang bersifat  represif
Adalaha  keterampilan yang berkaitan dengan usaha mengatasi gangguan  yang muncul yang dapat di lakukan dengan 3 pendekatan yaitu :
1.      Modifikasi tingkah laku yang mencakup:
·         Meningkatkan tingkah laku yang di harapkan
·          Mengajarkan tingkah laku yang baru dan
·         Mengurangi atau menghilangkan  tingkah laku yang tidak di harapkan
2.          Pengelolaan kelompok  yang menekan kan  pada pemecahan masalah  melalui diskusi kelompok
3.          Menemukan danmemecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah

5.      Hal –hal yang perlu di Perhatikan
Agar dapt mengelola kelas secara efektif  guru harus  memperhatikan beberapa hal  sebagai berikut:
·         Kehangatan dan keantusiasan  guru sangat berperan  dalam menciptakan iklim kelas yang  menyenangkan
·         Kata-kata dan tindakan guru  yang dapat menggugah siswa untuk belajar  dan berperilaku baik  akan mengurangi kemungkinan  munculnya perilaku yang menyimpang
·         Penggunaan variasi  dalam mengajar dapt mengurangi terjadinya gangguan
·         Keluwesan guru dalam kegiatan pembelajaran dapat mencegah munculnya ganggguan .

H.    Keterampilan  Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
1.      Rasional
Dalam kehidupan di sekolah keaneka ragaman kebuthan serat karakteristi bagi siswa berbeda-beda .namunnyatanyaguru memperlakukan siswa  dngan cara yang sama kegiatan pembelajaran tidak memungkinkan guru memberikan perlakuan yang berbeda .untuk itulah di bentuk kelompok kecil dan perorangn supaya guru dapat memperhatikan kebutuhan siswanya uang berbeda-beda.


2.    Pengertian
Pembelajaran kelompok kecil apada dasarnya adalah pembelajaran yang di lakukan  oleh beberapa siswa dan pembelajaran perorangan adalah pembelajaran yang di lakukan oleh seorang siswa sendirian .pembelajaran tersebut mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:
·         Ada hubungan yang ajrab antara guru dan siswa dan antar siswa
·         Siswa belajar dengan kecepatan ,kemampuan cara,dan mimnat sendiri
·         Siswa mendapat bantuan sesuai dengan kebutuhannya
·         Siswa dilibatkan dalam perencanaan belajar
·         Guru dapat memainkan sebagai peran

3.    Komponen ketrampilan

Pengorganisasian kegiatan klasikal  kelompok kecil dan perorangan  dapat di buat dengan berbagai variasi  sesuai dengan topik/tujuan ,kemampuan siswa serat waktu dan fasilitas yang ada
            Agar dapat  mengelola  kegiatan kelompok kecil dan perorangan guru harus menguasai 4 komponen keterampilan sebagai berikut:
·         Ketrampilan mengadakan pendekatan secara pribadi
·         Ketrampilan mengorganisasikan
·         Keterampilan membimbing  dan memudahkan belajar
·         Ketrampilan merencanakan dan melakukan kegiatan pembelajaran


4.    Hal-hal yang Perlu di Perhatikan

Agar pengajaran kelompok kecil dan perorangna dapt berlangsung secara efektif ,guru harus memperhatiakanberbagau ha berikut  ini
§  Tidak semua topik daoat disajikan dalam format  kelompokkecil dan perorangan.
§  Lakukan pengajaran kelompok kecil danperorangan secara bertahap
§  Pengorganisaian siswa ,sumbe/materi ,ruangan, dan waktu harus di lakukan secara cermat
§  Kegiatan harus di akhiri dengan kulminasi  ynag memungkinkan siswa saling belajar
§  Guru harus mengenal siswa secara pribadi



















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Sebagai seorang guru kita harus memiliki ketrampilan –keterampilan dasar  yang harus di miliki oleh serang guru diantaranya adalah ,ketramplan betanya,ketrampilan mambri penguatan,mengadakan variasi,menjelasakan,keterampilam membuka dan menutup pelajaran,embimbing fiskusi kelompok kecil,mengelola kelas,serta ketrampilan mengajar kelompok kecil dan parorangan serta hal apa saja yang harus di perhatikan daat melaksanakan kegiatan mengajar

B.     Saran
Dari kesimpulan di atas dengan membaca makalah ini saya berharap para pembaca bisamengerti serta memahami tentang  ketrampilan apa saja yang harus di miliki guru dalam mengajar.Serta bisa dijadikan pembelajaran untuk kedepannya











BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Sebagai seorang guru kita harus memiliki ketrampilan –keterampilan dasar  yang harus di miliki oleh serang guru diantaranya adalah ,ketramplan betanya,ketrampilan mambri penguatan,mengadakan variasi,menjelasakan,keterampilam membuka dan menutup pelajaran,embimbing fiskusi kelompok kecil,mengelola kelas,serta ketrampilan mengajar kelompok kecil dan parorangan serta hal apa saja yang harus di perhatikan daat melaksanakan kegiatan mengajar

B.     Saran

Dari kesimpulan di atas dengan membaca makalah ini saya berharap para pembaca bisamengerti serta memahami tentang  ketrampilan apa saja yang harus di miliki guru dalam mengajar.Serta bisa dijadikan pembelajaran untuk kedepannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar